Pages

Kamis, 30 Juni 2011

Store Procedure

STORE PROCEDURE adalah salah satu feature yang terdapat di mysql 5.0 sedang-kan store procedure sendiri adalah
kumpulan-kumpulan SQL berupa rountine yang di simpan dalam database MySQL Server.

manfaat di store pocedure ini adalah:

  1. akan memperkecil trafik request dari aplikasi ke database karena semua proses bisnis dilakukan di database mysql dan aplikasi akan menerima hasil proses saja.
  2. ketika sebuah aplikasi yang didevelop terdiri dari berbagai bahasa pemrograman (misalkan desktop dan web) yang mana kedua tipe aplikasi tersebut membutuhkan hasil dan operasi database yang sama.
  3. untuk meningkatkan securiti, misalkan sebuah aplikasi yang login dengan user abcd tidak dapat mengakses tabel2 tertentu secara langsung tetapi mesti melalui store procedure, dengan cara ini akan meningkatkan ke-valid-tan data



oke berikut ini cara membuat store pocedure

dalam contoh dibawah ini kasus tentang sistem informasi sekolah, yang mana store procedure yang dibuat akan menangani tentang menghasilkan data siswa yang difilter bedasarkan kelas.


sturuktur tabel siswa

CREATE TABLE `data_siswa`.`tbl_siswa` (
`nis` char(10) NOT NULL,
`nama` varchar(255) NOT NULL,
`kelas` int(11) NOT NULL
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=latin1


store procedure untuk menampilkan data siswa dalam bentuk resultset

DELIMITER $$

CREATE PROCEDURE sp_tampil_siswa_kelas(p_kelas int)
BEGIN
SELECT * FROM tbl_siswa where KELAS = p_kelas;
END$$

DELIMITER ;


penjelasannya sebagai berikut:
  • DELIMITER = adalah untuk memberi tahu kepada myql soal delimiter yang digunakan, secara default menggunakan ; jadi bila ada tanda ; mysql akan mengartikan akhir dari statement, pada contoh di atas delimeter yang digunakan $$ jadi akhir statementnya adalah $$
  • CREATE PROCEDURE = adalah header untuk membuat store procedure
  • BEGIN END = adalah body dari store procedure, jadi semua SQL nya di tulis disini.
contoh pemanggilannya seperiti dibawah ini:

call sp_tampil_siswa_kelas(2);

Selasa, 28 Juni 2011

Packet Switching


Packet switching diperkenalkan tahun 1971 melalui proyek ARPA-net (Advanced Research Project Agency Network). Packet Switching telah dikembangkan dan masih dimanfaatkan hingga kini terutama pada jaringan internet.

Ada dua hal yang menyebabkan “packet switcing” diperkenalkan, yaitu:
Untuk beberapa koneksi data sebagian besar waktunya berada pada keadaan idle sehingga pendekatan circuit switching menjadi tidak effisien
Dalam jaringan circuit switching koneksi yang terjadi memungkinkan dilakukannya transmisi pada rate data yang konstan. Masing-masing perangkat yang berhubungan harus bekerja pada rate data yang sama sehingga dapat membatasi kegunaan jaringan yang memiliki interkoneksi berbagai macam komputer.

Pada teknik packet-switching data yang akan di-transfer dari satu stasiun lain yang jaraknya berjauhan “dibagi” menjadi beberapa paket dengan ukuran tetap dan terbatas, kemudian setiap paket diberi nomor dan alamat.

Setiap paket data akan memilih jalurnya sendiri meuju stasiun tujuan, dengan demikian pada dasarnya beberapa stasiun bisa menggunakan saluran komunikasi yang sama sehingga biaya transmisi data bisa lebih murah

Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menyalurkan data dalam teknik packet switching, yaitu pendekatan datagram dan pendekatan virtual circuit.

Pada pendekatan datagram masing-masing paket data diperlakukan secara terpisah, tanpa dikaitkan dengan paket yang sudah lewat sebelumnya. Sebagai akibatnya dapat saja terjadi bahwa paket sampai dengan urutan yang berbeda sewaktu dikirim. Kemungkinan lain adalah beberapa paket hilang di tengah jalan dan tidak sampai ke tujuan. Adalah tanggung jawab stasiun penerima untuk mengatasi masalah yang timbul pada penerimaan data

Pada pendekatan virtual circuit jalur yang akan dilewati telah direncanakan terlebih dahulu sebelum paket-paket data dikirim. Kondisinya mirip dengan circuit switching, namun virtual circuit emungkinkan stasiun lain menggunakan jalur secara bersama, sementara pada circuit switching jalur dikuasai oleh dua stasiun yang saling berkomunikasi.

Perbedaan antara pendekatan datagram dan virtual circuit terletak pada pemilihan jalur (routing). Datagram melakukan routing setiap tiba pada satu simpul sedangkan virtual circuit hanya melakukan routing sekali, pada saat jalur ditetapkan.

Pendekatan datagram lebih fleksibel dibanding  virtual circuit, karena pada saat terjadi kemacetan pada simpul tertentu maka routing dapat dipindahkan ke simpul yang lain.

LINKED LIST

LINKED LIST

PENDAHULUAN.

Dalam suatu linear list kita dapat melakukan operasi penyisipan atau penghapusan atas elemen-elemennya pada sembarang posisi. Misalkan ada 1500 item yang merupakan elemen dari suatu linear list. Jika elemen ke-56 akan kita keluarkan, maka elemen ke-1 s/d elemen ke-55 tidak akan berubah posisinya pada linear list tersebut. Tetapi elemen ke-57 akan menjadi elemen ke-56, elemen ke-58 akan menjadi elemen ke-57 dst.

Selanjutnya, jika kita sisipkan satu elemen pada posisi setelah elemen ke-41, maka elemen ke-42 s/d elemen ke-1500 akan berubah posisinya. Untuk menyatakan keadaan diatas diperlukan suatu konsep yang berbeda dengan konsep sekuensial sebelumnya. Linked list merupakan suatu cara non-sekuensial yang digunakan untuk merepresentasikan suatu data.

DEFINISI.

Linked list (one way list) adalah suatu kumpulan elemen data (yang disebut sebagai node), dimana urutannya ditentukan oleh suatu pointer. Setiap elemen (node) dari suatu linked list terdiri atas dua bagian, yaitu :

- INFO , berisi informasi tentang elemen data yang bersangkutan.
- NEXT (link field/next pointer field), berisi alamat dari elemen (node) selanjutnya yang dituju.

Berikut ini sebuah contoh linked list yang terdiri atas 4 node :
info start next info next info next info next node ke-1 node ke-2 node ke-3 node ke-4
null Pada node ke-4 field NEXT-nya berisi NULL, artinya node ke-4 tsb. adalah node terakhir. Node-node dalam linked list tidak harus selalu digambarkan paralel

CATATAN :
- Ada dua hal yang menjadi kerugian dengan representasi suatu data dengan linked list ini, yaitu :

1. Diperlukan ruang tambahan untuk menyatakan/tempat field pointer.
2. Diperlukan waktu yang lebih banyak untuk mencari suatu node dalam linked
list.
- Sedangkan keuntungannya adalah :
1. Jenis data yang berbeda dapat di-link.
2. Operasi REMOVE atau INSERT hanya dilakukan dengan mengubah pointernya
saja.

OPERASI DASAR PADA LINKED LIST.

Ada beberapa aturan yang didefinisikan pada operasi didalam linked list, yaitu :
- Jika P adalah suatu variabel pointer, maka nilainya adalah alamat atau lokasi dari
variabel lain yang dituju.
- Operasi yang didefinisikan pada suatu variabel pointer adalah :
1. Test apakah sama dengan NULL.
2. Test untuk kesamaan dengan variabel pointer lain.
3. Menetapkan sama dengan NULL.
4. Menetapkan menuju ke node lain.
Notasi yang didefinisikan sehubungan dengan operasi diatas adalah :
1. NODE(P), artinya node yang ditunjuk oleh pointer P.
2. INFO(P), artinya nilai INFO dari node yang ditunjuk pointer P.
3. NEXT(P), artinya hubungan (link) selanjutnya dari node yang ditunjuk oleh
pointer P.

MENGHAPUS SUATU NODE DARI LINKED LIST (REMOVE).

Untuk menghapus node dalam linked list digunakan procedure FREENODE. Jika Q adalah suatu variabel pointer, maka FREENODE(Q) akan menyebabkan node yang ditunjuk oleh variabel pointer Q dihapus dari linked list.

MENYISIPKAN SUATU NODE KE DALAM LINKED LIST
Untuk menyisipkan node dalam linked list digunakan procedure GETNODE.
Jika NEW adalah suatu variabel pointer, maka GETNODE(NEW) akan menyebabkan
node yang ditunjuk oleh variabel pointer NEW disisipkan ke dalam linked list.
procedure Getnode(NEW)
if Avail = Null
then out-of-free-space
(a) else begin
Getnode := Avail;
info next info next info next info next
null
...
Avail
(b) Avail := Next(Avail);
info next info next info next info next
null
...
Getnode
Avail
(c) Next(Getnode) : = Null;
end;
info next info next info next info next
null
...
Getnode Avail
null
Mendefinisikan Linked List dalam Pascal
Type nodeptr = ^ nodetype;
nametype = packed array [1..10] of char;
nodetype = record
info : nametype;
next : nodeptr;
end;
Var p : nodeptr;
node : nodetype;
* Catatan :
P ^. Info : Info dari node yang ditunjuk oleh pointer P
P^. Next : Next dari node yang ditunjuk oleh pointer P
P := nil : pointer P berisi nilai Null
New(P) : fungsi Getnode dalam Pascal
dispose(P) : procedure Freenode dalam Pascal

Menghapus sebuah Node dalam Pascal
procedure removaf(p:nodeptr, var out:nametype);
var q : nodeptr;
begin
if (p^.Next = nil)
then UNDERFLOW-CONDITION
else begin
q := p^.Next;
p^.Next := q^.Next;
out := q^.Info;
dispose(q);
end;
end;
Menyisipkan sebuah Node dalam Pascal
procedure inseraf(p:nodeptr, in:nametype);
var q : nodeptr;
begin
New(q);
q^.Info := in;
q^.Next := p^.Next;
p^.Next := q;
end;
Penyisipan pada akhir dari suatu Linked List (Linked List Antrean)
dalam Pascal
Procedure Inserend(first : nodeptr, in :nametype);
Var newnode, q : nodeptr;
Begin
New(newnode);
newnode^.Info := in;
newnode^.Next := nil;
q := first;
do while (q^.next <> nil)
q := q^.Next;
q^.Next := newnode;
End;
Jika sebuah Linked List digunakan untuk menggambarkan suatu antrean, dalam hal ini
pointer dapat langsung menunjuk ke rear/akhir dari antrean untuk menghindari
pengulangan melalui semua node untuk menemukan node terakhir.
procedure inserend(in : nametype, var rear : nodeptr);
var newnode : nodeptr;
begin
New(newnode);
newnode^.Info := in;
newnode^.Next := nil;
rear^.Next := newnode;
rear := newnode;
end;
Circular Linked List
info next info next info next info next
...
first
Head Nodes
info next info next info next info next
...
Head
Circular Linked List dengan Head Node
info next
Head
Circular Linked List dengan Head Node kosong
Algoritma penyisipan node yang berisi variabel Name pada head dalam
Linked List
(a) Ambil node baru pada free storage kemudian node tersebut ditunjuk oleh pointer
NEW
(b) Isikan Info dengan Name pada node baru tsb.
(c) Next dari node baru tsb. menunjuk ke node yang ditunjuk oleh pointer Head
(d) Pindahkan pointer Head menunjuk ke node yang baru.
Menghapus Node Khusus

Procedure removp(head : nodeptr, var p:nodeptr, out :
nametype);
Var prior, this : nodeptr;
flag : 0..2;
Begin
prior := head;
this := head^.next;
flag := 1;
While flag = 1
do begin
if (this = head)
then flag := 2;
if (this = p)
then flag := 0
else begin
prior := this;
this := this^.next;
end;
end;
if (flag > 0)
then Node yang ditunjuk oleh pointer p tidak ada dalam
List else begin
prior^.next := p^.next;
out := p^.info;
dispose(p)
end;
End;
Doubly Linked List
next
...
Head
prior info
Tiap node memiliki pointer yang menunjuk ke node
sesudahnya dan pointer yang menunjuk
ke node sebelumnya.
Node Sesudahnya : Next(Node)
Node sebelumnya : Prior(Node)
Next(Prior(P)) = P dan P = Prior(next(P))
Double Linked List Kosong :
prior next
head
prior head next Prior(Head) = Head
Next(Head) = Head
Dalam Pascal :
Type nodeptr = ^ nodetype
nodetype = record
prior : nodeptr;
info : nametype;
next : nodeptr
end;
Procedure menghapus sebuah node pada Double Linked List
(a) Set pointer P
prior info next
P
(b) Ubah pointer pada node Next predecessor P ke node
Successor P
prior info next
P
(c) Ubah pointer pada node dari prior Successor P ke node
Predeccssor P
prior info next
P
 (d) bebaskan node yang ditunjuk pointer P
Dalam Pascal :
Procedure Removp(var p:nodeptr, out : nametype);
Var pred, succ : nodeptr;
Begin
pred := p^.prior;
succ := p^.next;
pred^.next := succ;
succ^.prior := pred;
out := p^.info;
dispose(p)
End;
Penyisipan sebuah Node pada Doubly Linked List
(a) Ambil sebuah node baru dan isikan datanya
(b) Set pointer dari Next node baru menunjuk ke Successor P dan pointer Proirnya ke
P
IN
P
NEW
AVAIL
(c) Ubah pointer Next P menunjuk ke node baru
(d) Ubah pointer Prior dari Successor P menunjuk ke node baru
IN
P
NEW
AVAIL
Contoh Aplikasi Linked List
Polynomial
anxn + an-1 xn-1 + ... + a2 x2 + a1 x + a0
Type nodeptr = ^nodetype;
nodetype = record
exp : integer;
coef : integer;
next : nodeptr;
end;
143 x4 + 201 x2 + 14 x + 2
a4 = 143 a3 = 0 a2 = 201 a1 = 14 a0 =
2
POLY 1
EXP COEF
4 143 2 20 1 14 0 2

Wanita dan Hormon Estrogen



Dalam Ruangan Kesehatan edisi ini akan kami bicarakan hormon estrogen yang bermanfaat bagi kesehatan kaum wanita. Wanita memasuki masa menopause, risiko mengidap sindrom metabolisme disertai sakit gigi akan bertambah.

Hormon estrogen yang berfungsi di berbagai organ badan wanita, seperti indung telur, rahim, vagina dan payudara dapat memungkinkan keanggunan wanita pada usia muda dan juga melindungi mereka tidak dihantui penyakit. Akan tetapi, seiring dengan mendekatnya masa menopause, taraf hormon estrogen dalam organ kaum wanita terus menurun, sehingga risiko mengidap berbagai penyakit terus bertambah.  Berkurangnya hormon estrogen dapat menambah risiko sindrom metabolisme.

Periset Amerika Serikat setelah mengadakan penelitian selama 9 tahun menyimpulkan bahwa mati haid berdampak bagi pengidapan sindrom metabolisme kaum wanita. Sindrom metabolisme merujuk pada banyak gejala abnormal dan memusat dalam tubuh wanita termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, obesitas sentral dan keabnormalan lemak darah, semuanya itu dapat dengan nyata menambah risiko berjangkitnya penyakit koroner jantung, stroke dan penyakit kencing manis. Hasil riset menunjukkan, dibandingkan dengan pasca mati haid, risiko wanita mengidap sindrom metabolisme pada masa menopause lebih besar.

Mengenai hal itu, pakar kedokteran mengatakan, " Semuanya itu berkaitan erat dengan menurunnya taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita masa menopause. Menurunnya taraf hormon estrogen memungkinkan relatif kuatnya fungsi hormon androgen, dengan demikian mudah mengakibatkan distribusi baru lemak dalam tubuh, sehingga masa pasca mati haid keanggunan wanita pada usia muda menjadi seperti tubuh lelaki, obesitas sentral yaitu kegemukan di bagian pinggang pinggul, ini merupakan suatu unsur penting terbentuknya sindrom metabolisme."

Pakar kedokteran berpendapat, seiring dengan bertambahnya usia kaum wanita dan kurang bergerak badan, perubahan taraf berbagai hormon dalam tubuh memungkinkan menurunnya metabolisme tubuh, mengakibatkan penimbunan lemak yang terutama di bagian pinggang pinggul. Pakar mengatakan, " Selain itu, setelah memasuki masa menopause, taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita menurun drastis, ini mudah mengakibatkan ketidakstabilan tekanan darah, keabnormalan metabolisme lemak darah, keabnormalan gula darah, sehingga risiko terkena sindrom metabolisme meningkat."  Hormon estrogen memungkinkan kaum wanita kurang mengidap penyakit.

Boleh dikatakan, hormon estrogen adalah payung pelindung kaum wanita dan dapat melindungi mereka dihantui banyak penyakit. Sebab utama kaum wanita mengidap banyak penyakit umumnya berkaitan erat dengan menurunnya taraf hormon estrogen."

Misalnya penyakit pembuluh darah jantung, tingkat kejangkitan kaum wanita akan penyakit koroner jantung sebelum mati haid sangat rendah, boleh dikatakan hanya sepertujuh kaum lelaki sebaya. Sebab utamanya, taraf hormon estrogen dalam tubuh wanita relatif tinggi sebelum mati haid, sehingga pembuluh darah tidak mudah mengeras dan lemak darah tidak mudah naik. Akan tetapi, gejala itu berlainan ketika memasuki masa menopause, taraf hormon estrogen menurun drastis, sehingga kehilangan sama sekali "payung pelindung". Ditambah tingkat kejangkitan pembuluh darah jantung dan otak bertambah cepat. Selain itu, ada penelitian membenarkan, osteoporosis, gigi mudah rontok, dimensia usia lanjut, depresi, tumor usus besar, perubahan bintik-bintik di wajah dan lainnya, semuanya mungkin berkaitan dengan menurunnya taraf hormon estrogen.

Wanita menopause dapat menambah hormon estrogen.  Maka, kalau hendak memperpanjang usia "payung pelindung" hormon estrogen, menambah hormon estrogen dengan layak dan pada waktu yang cocok merupakan suatu pilihan yang baik.

Pakar mengatakan, kaum wanita asalkan terdapat gejala demam hectic, mengeluarkan banyak keringat, kekeringan vagina, palpitasi, emosi tak terkontrol dan gejala menopause lainnya dapat dengan layak menambah hormon estrogen di bawah petunjuk dokter. Kebanyakan kaum wanita yang telah mati haid mempunyai kebutuhan terhadap itu. Sedangkan, pada tahap awal mati haid kalau dapat dengan layak menambah hormon estrogen, ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kaum wanita."

Akan tetapi, pakar mengingatkan pula, sebelum menjalani terapi hormon estrogen, kaum wanita harus menjalani lebih dahulu pemeriksaan terhadap rahim, kelenjar payudara, darah (air kencing) secara rutin, fungsi hati dan ginjal, lemak darah, gula darah, dan disfungsi pengentalan darah, dengan demikian baru dapat memperoleh pengobatan yang aman dan efektif.

Berapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mati haid.

Munculnya gejala penuaan dan mati haid kaum wanita tak dapat dielakkan. Lagi pula, sehubungan dengan mati haid dapat mendatangkan begitu banyak masalah yang menimbulkan keresahan tidak sedikit kaum wanita. Pakar mengusulkan, sebelum mati haid, kaum wanita perlu secara sistematik mengetahui pengetahuan yang terkait, ini sangat bermanfaat bagi mereka untuk melewatkan tahap peralihan tersebut.

Estrogen (atau oestrogen) adalah sekelompok senyawa steroid yang berfungsi terutama sebagai hormon seks wanita. Walaupun terdapat baik dalam tubuh pria maupun wanita, kandungannya jauh lebih tinggi dalam tubuh wanita usia subur. Hormon ini menyebabkan perkembangan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita, seperti payudara, dan juga terlibat dalam penebalan endometrium maupun dalam pengaturan siklus haid. Pada saat menopause, estrogen mulai berkurang sehingga dapat menimbulkan beberapa efek, di antaranya hot flash, berkeringat pada waktu tidur, dan kecemasan yang berlebihan.

Tiga jenis estrogen utama yang terdapat secara alami dalam tubuh wanita adalah estradiol, estriol, dan estron. Sejak menarche sampai menopause, estrogen utama adalah 17β-estradiol. Di dalam tubuh, ketiga jenis estrogen tersebut dibuat dari androgen dengan bantuan enzim. Estradiol dibuat dari testosteron, sedangkan estron dibuat dari androstenadion. Estron bersifat lebih lemah daripada estradiol, dan pada wanita pascamenopause estron ditemukan lebih banyak daripada estradiol. Berbagai zat alami maupun buatan telah ditemukan memiliki aktivitas bersifat mirip estrogen. Zat buatan yang bersifat seperti estrogen disebut xenoestrogen, sedangkan bahan alami dari tumbuhan yang memiliki aktivitas seperti estrogen disebut fitoestrogen.
  
Estrogen digunakan sebagai bahan pil kontrasepsi dan juga terapi bagi wanita menopause.
Terpapar hormon estrogen berlebihan dan kumulatif, dianggap dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, dan kanker endometrium. Mekanisme klasik estrogen akan berpengaruh terhadap laju lintasan mitosis dan apoptosis dan mengejawantah menjadi risiko kanker payudara dengan memengaruhi pertumbuhan jaringan epitelial. Laju proliferasi sel yang sangat cepat akan membuat sel menjadi rentan terhadap kesalahan genetika pada proses replikasi DNA oleh senyawa spesi oksigen reaktif yang teraktivasi oleh metabolit estrogen. Walaupun demikian, fitoestrogen dapat menurunkan risiko tersebut dengan kapasitasnya berkompetisi dengan estrogen pada pencerapnya, sehingga menstimulasi produksi globulin pengusung hormon seks dan menghambat aktvitas enzim pada lintasa sintesis estrogen.
Ketika mengalami katabolisme, estrogen akan membentuk berbagai senyawa intermediat yang disebut estrogen-katekol melalui 2 lintasan 2-hydroxylation dengan enzim CYP1A1 dan 4-hydroxylation dengan enzim CYP1B1, untuk dieliminasi dengan berbagai proses seperti metilasi dengan enzim catechol-o-methyltransferase, hidroksilasi, oksidasi, detoksifikasi, sulfinasi dengan enzim sulfotransferase, dan glusuronidasi dengan enzim UGT. Pada umumnya senyawa estrogen-katekol mempunyai waktu paruh yang pendek karena segera termetilasi menjadi 2-methoxyestradiol dan 4-methoxyestradiol. Senyawa estrogen-katekol dapat bersifat tumorigenik atau anti-tumorigenik, misalnya 4-hydroxyestradiol memiliki sifat hormonal dengan mengaktivasi pencerap estrogen, dan menginduksi adenokarsinoma pada endometrium. Sedangkan 2-methyoxyestradiol memiliki aktivitas antitumorigenik dengan menghambat proliferasi dan angiogenesis pada sel tumor.




Protein  susu kedelai itu hampir sama dengan mutu protein susu sapi. Protein eficiency ratio (PER) susu kedelai 2.3 sedangkan susu sapi 2.5. Umumnya susu kedelai mengadung vitamin B1, B2 dan niasin dalam jumlah setara dengan susu sapi atau Air Susu Ibu (ASI), serta mengandung vitamin E dan K dalam jumlah yang cukup banyak. Kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit dibandingkan dengan susu sapi.

Pada kedelai terdapat senyawa alami mirip estrogen, yang disebut fitoestrogen. Senyawa ini telah terbukti mampu menghambat pengeroposan tulang (osteoporosis). Wanita Jepang gemar sekali makan produk olahan kedelai seperti susu kedelai, makanya usia menopause tinggi dan jarang mengalami keluhana pasca menopause. Masalah menopause dapat tunda dengan terapi hormon estrogen (estrogen replacement therapy), yang dapat juga diharapkan dapat menghambat laju osteoporosis.

Mereka yang diajurkan untuk terapi hormon estrogen yaitu belum berusia 40 tahun atau mereka yang menderita osteoporisis pada usia muda. Penelitian yang dilakukan Nurses’ Health Study menunjukan bahwa wanita yang menjalani terapi hormon selama lima tahun atau lebih, kemungkinan untuk terkena kanker payudara 30-70 persen dibanding mereka yang tidak melakukan terapi tersebut. Terapi hormon estrogen itu dapat menimbulkan efek samping. Dan berdampak negatif, satu-satunya jalan adalah dengan mengkonsumi susu kedelai.
Kita perlu meningkatkan konsumsi produk-produk yang berbasis kedelai lebih dari dua kali lipat. Jadikanlah produk olahan kedelai sebagai menu penting bagi keluarga Anda.

Total Tayangan Halaman

Basis Data

Basis Data
Terimakasih